Minggu, 14 Juli 2013

16.55

Perbincangan antara ayah dan anaknya

Daddy : Mengapa kamu selalu mengikutinya? 

Daughter : Entahlah, ada sesuatu dimatanya.. mereke bersinar begitu saja di mata ku

Daddy : Lalu bagaimana dengan dirinya?

Daughter : Maksudnya?

Daddy : Kamu tidak boleh menilai sesuatu setengah-setengah, sayang

Daughter : Maksdunya, Yah?

Daddy : Kamu tahu sayang.. sapi hanyalah sapi. Padang rumput hanyalah rumput. Bunga hanyalah bunga. Sinar matahari yang jatuh di sela-sela pohon, hanyalah pantulan cahaya. Tapi saat kamu melihatnya bersamaan, they can be a magic. Saat kamu memutuskan untuk menyukai sesuatu atau seseorang, kamu harus melihatnya secara utuh, bukan separuh-separuh. Mata, hanyalah mata sayang... Belum tentu kalau kamu melihat semua bagian dari dirinya, dia akan tetap sama bersinarnya di matamu ...

Daughter : Aku akan mengingatnya baik-baik, Yah..

*dialog ini saya ambil dari blog Falafu*
thankyou :)
 

Kamis, 11 Juli 2013

17:17


"Tuhan selalu punya cara membuatmu dikejutkan oleh kebahagiaan sederhana. Saya semakin menyadari semakin tidak muluk-muluknya keinginan saya, saya semakin pandai mensyukuri kebahagiaan yang ada di hadapan mata saya"

"Karena beberapa orang baru mau menyebut sebuah hal baik 'kebahagiaan' ketika ia sebesar dunia ini. Bagi saya, bahkan seekor kunang-kunang yang tersesat ke kamarpun merupakan kebahagiaan. Dia tidak tersesat begitu saja, ada takdir Tuhan di dalamnya. Karena sehelai daun yang jatuh pun ada takdir Tuhan di dalamnya, itu kenapa di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Saya tidak percaya pada kebetulan"

"Kalau kamu mengenal saya, kamu pasti tahu saya selalu berusaha memperjuangkan apa-apa yang saya sayangi. Seberapapun seseorang itu menganggap saya kecil dan tak berharga bagi dirinya. Saya bukanlah dirinya"

Kutipan ini saya ambil dari blog kak falafu..sangat menginspirasi saya :')



Kamis, 04 Juli 2013

8.38

seperti pulpen dengan penghapus...
apapun yang sudah dibuat oleh pulpen baik tulisan, gambar, bentuk, dan lain-lain, nggak akan pernah bisa dihapuskan oleh penghapus pensil.
kalau di dalam kehidupan itu adalah orang yang sudah terlalu capek dengan keadaan disekitarnya. mungkin merasakan kesesakan bahkan sakit entah melalu perbuatan, sikap, sifat, perkataan.

berbuat yang baik menurut kita pun belum tentu direspon positif oleh orang lain. 
menahan perasaan demi kebaikan juga gitu, suka di salah artikan

eh pagi2 kok nulis begituan?
no more cry, no more sad..
keep on trying
oia, sebentar lagi pulang ke rumah jakarta :D
dan kehidupan ku kembali normal haha (berarti selama ini nggak norma dong?)
pertanyaan itu dijawab di blog selanjutnya  aja xD

aaa sudah dulu yaa Neptunus!
aku mau siap2 belajar snopi.
semangat untuk UAS (^.^)9